Pengetahuan Dasar Sistem Bahan Bakar Bensin

Effiensi Pembakaran Motor Bensin

Effesiensi pembakaran dari motor bensin tergantung dari beberapa kriteria sebagai berikut:

-  Tekanan/Perbandingan Kompressi
-  Proses Pembakaran
-  Perbandingan Campuran Udara Bensin
-  Desain dan Konstruksi Motor

Tekanan dan Perbandingan Kompressi.

Tekanan kompressi yang tinggi menghasilkan effisiensi termis yang tinggi pula, dengan demikian pemakaian bahan bakar akan lebih hemat.
Akan tetapi tekanan kompressi maksimum antara lain dibatasi oleh nilai oktan suatu bahan bakar, makin tinggi nilai oktan makin sesuai dipakai pada motor dengan tekanan kompressi yang lebih tinggi.


Detonasi yang terjadi pada saat pembakaran menunjukkan adanya pembakaran yang tidak teratur dalam ruang bakar, yang salah satu penyebabnya adalah pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai nilai oktannya atau disebabkan tekanan kompressi yang terlalu tinggi untuk bahan bakar tersebut.
Kemungkinan lain detonasi juga terjadi akibat saat pengapian yang terlalu maju atau perbandingan campuran udara bensin yang tidak homogen, oleh karena itu pengaturan saat penyalaan yang tepat, perbandingan campuran yang sesuai, atau efek-efek aliran dalam saluran masuk serta dikombinasikan dengan nilai oktan bahan bakar menjadikan motor bensin modern saat ini relatif memiliki tekanan kompressi yang tinggi.

Proses Pembakaran

Kualitas dari proses pembakaran sangatlah penting, hal ini berpedoman pada campuran udara bensin yang sesuai, akan menghasilkan tekanan pembakaran yang optimal selama langkah usaha.
Langkah selanjutnya adalah mengatur saat pengapian yang tepat, untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, saat pengapian harus diatur/disesuaikan dengan setiap kondisi operasional motor.
Dengan demikian akan diperoleh tekanan pembakaran yang optimal, nilai polusi gas buang yang relatif baik serta pemakaian bahan bakar yang lebih hemat.

Perbandingan Campuran Udara Bensin

Pemakaian bahan bakar pada motor bensin sangat tergantung dari perbandingan campuran bahan bakar dan udara, konsumsi bensin akan lebih rendah bila perbandingan campuran dengan udara sekitar  1 : 15, hal ini berarti 1 kg  bensin dicampur dengan 15 kg udara


c =   Jumlah udara masuk
        Jumlah syarat udara menurut teori


c = 1   Jumlah udara masuk ke dalam silinder motor sama dengan jumlah syarat udara dalam teori

c < 1    Jumlah udara yang masuk sebih kecil dari jumlah syarat udara dalam teori, pada situasi ini               motor kekurangan udara, campuran gemuk, dalam batas tertentu dapat meningkatkan tenaga             motor.
c > 1    Jumlah udara yang masuk lebih banyak dari syarat udara secara teoritis, saat ini motor                     kelebihan udara, campuran kurus, tenaga motor kurang.
 c > 1,2 Dalam situasi seperti ini campuran bensin udara sangat kurus sehingga pembakaran                       berkemungkinan tidak dapat terjadi pada tempat yang lebih luas.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment